Lock Down Relationship (LDR)

Personal By Apr 28, 2020

Saat musim pandemi gini, menjaga jarak adalah salah satu koentji untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini, ada pembatasan untuk saling bertemu dan berkumpul, hingga pembatasan wilayah secara mandiri. Semua adalah upaya dalam mencegah penyebaran virus yang sedang mewabah saat ini, lantas apakah hubungan kalian juga juga mengalami Lock Down Relationship?

Beberapa saat lalu aku mencoba membuat kolom pertanyaan kepada teman-teman di sosial media instagram untuk sharing tentang pengalaman mereka yang pernah menjalani hubungan jarak jauh atau LDR. Jawabannya pun beragam, ada yang berhasil dalam menjalani LDR, namun ada pula yang belum berhasil dalam menjalani hubungan jarak jauh ini.

Beberapa kawan berkata bahwa, LDR rawan menyebabkan putus hubungan, banyak ujian dalam lika-liku perjalanannya, seperti kopi yang kadang manis kadang pahit, tapi lebih banyak pahitnya. Sudah lama menjalin hubungan yang bisa buat kredit rumah, tapi ujung-ujungnya seperti layangan putus. Ada pula yang sudah berjuang nyamperin ke luar kota, jebul ketahuan selingkuh. Hadeeh…

Biar ga sedih-sedih banget, apa aja sih yang perlu diperhatikan saat ber-LDR sobat?

Kepercayaan adalah salah satu komponen yang harus ada dan dipertahankan saat LDR. Jangan karena kalian dan pasangan berada pada kota yang berbeda, lantas mencari dedek emesh untuk dijadiin teman sementara. Ntar waktu ditanyain sama pasangan, bilangnya sahabat, hadeeh..
Hati-hati gaes, bisa jadi bumerang ke diri kalian sendiri lho. Hubungan tak kunjung pasti, malah nambahin sakit hati. Bilang hadeh lagi boleh lah ya, hadeeh..

Selain itu, komitmen adalah hal yang juga harus kalian tanamkan dalam menjalani sebuah hubungan, mau itu hubungan jarak jauh atau jarak dekat. Jika dua sejoli memiliki komitmen yang sama dan satu, maka hubungan dengan jarak tidak menjadi sebuah beban dan alasan. Malahan kalian bisa saling menyampaikan tujuan dalam membawa hubungan kalian kedepannya. Biar ga nyanyi lagunya armada yang judulnya “mau dibawa kemana” terus terusan waktu si doi tanya komitmen hubungannya ke kamu.
Selalu rundingkan dengan pasangan tentang komitmen hubungan kalian, apakah hubungan kalian akan menuju serius, hubungan tanpa status, atau hubungan yang tak jelas arahnya, dan pastikan kalian paham dalam setiap keputusan yang kalian ambil, ben ra getun, mergo getun panggone ono ning mburi. Biar ga nyesel lah dalam arti Bahasa Indonesianya.

Curhat sewajarnya, sebisa mungkin saat ber LDR kalian tetap memiliki positive mind dan teman ngobrol ya, karena kalau LDR salah satu ujiannya adalah denger bisikan dari orang lain atau teman yang bikin kuping dan hati jadi panas, bikin emosi lah pokoknya, padahal belum tentu loh perkataan mereka benar adanya.
Kalau kita sendiri terlalu percaya dengan omongan orang lain daripada dengan pasangan, di khawatirkan kepercayaan antara pasangan akan terkikis, dan jika pada akhirnya kalian putus karena omongan atau hasutan dari teman yang terlalu toxic, kalian jadi nambahin bahan ghibahnya mereka lho.

Boleh lah sesekali curhat tentang masalah pasangan kepada teman atau sahabat, namun tetap membatasi diri, berpikiran positif dan selalu mengambil saran baik dan yang menenangkan pikiran.
Jangan malah terhasut omongan yang belum tentu benar dari temen kalian, bisa bikin negatif thinking kan.

Masalah nantinya pasangan kalian ketahuan cheating di belakang kalian, dan kalian sebenarnya udah tahu desas desusnya dari teman kalian, anggap aja itu sebuah petunjuk bahwa pasangan kalian memang tidak cocok dengan kalian. Move on adalah kondisi yang perlu kita persiapkan untuk tetap berjalan dalam hidup dan meminimalisir pikiran yang negatif.

Kembali lagi, tetaplah tenang dan percaya pada garis Tuhan, LDR atau tidak, jika pasanganmu adalah pasangan hidupmu yang sudah digariskan se-hidup se-mati, tinggal bagaimana usaha dan kesungguhan kita dalam mencari dan menjemputnya, bukan begitu sobat?

“Di bawah langit yang sama, ada dua dunia berbeda.
Jarak yang membentang di antaranya menciptakan bahasa baru untuk kita.
Tiap kata yang kau ucapkan selalu berarti kapan.
Tiap kata yang aku kecupkan selalu berarti akan.”

– Bahasa Baru, Aan Mansyur

Author

No Comments

Leave a Reply